Writing is Healing, Writing is Protecting

Menulis sebagai ­Life Skill, Alat Penyembuh dan Pelindung

Bersamaan dengan peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, November 2024 Yayasan Nalar Naluri Nurani telah menyelenggarakan kegiatan Writing is Healing Writing is Protecting di empat kota: 1) Sleman, 30 November 2024; 2) Ponorogo, 5 Desember 2025; 3) Purwokerto, 7 Desember 2025, dan; 4) Ciputat, 10 Desember 2025.

Setiap sesi kegiatan tidak sekadar menguatkan dugaan atas masalah kesehatan mental di Indonesia, tapi juga menyodorkan fakta terkini dari kondisi masyarakat yang sedang berada dalam situasi darurat kesehatan mental. Di setiap kota, selalu dipenuhi oleh anak-anak muda berusia 20-30 tahun. Usia produktif, rata-rata masih mahasiswa, baru lulus, atau baru mulai berkarier.

Kegiatan ini memang bukan untuk mencetak penulis, tetapi menulis digunakan sebagai metode untuk mengungkap dan meredakan tekanan mental (healing) serta menelusuri kembali pengalaman jadi korban kekerasan agar menjadi pembelajaran bersama (protecting), yang dalam psikologi disebut art therapy.

Yayasan Nalar Naluri Nurani meyakini bahwa laporan ini perlu didiskusikan dan disebarluaskan sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam upaya melindungi dan melepaskan perempuan dari tindak kekerasan. Melawan eksploitasi seksual membutuhkan keberanian untuk berbicara, mendengarkan, dan bertindak. Kita tidak boleh menjadi penonton bisu dalam menghadapi eksploitasi seksual. Kita harus bertindak. Saat kita berdiri bersama melawan eksploitasi seksual, kita mengirimkan pesan bahwa tindakan semacam itu tidak akan ditoleransi.

Buku Writing is Healing, Writing is Protecting dapat diunduh dari menu download di bawah ini.